AMBONPOS.COM – Kota Spons, sebuah konsep inovatif yang mengelola air hujan dengan efisien, kini menjadi fokus utama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Konsep ini memanfaatkan elemen hijau dan biru untuk mengatasi masalah drainase dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.
Penerapan Konsep Kota Spons di IKN
IKN akan menerapkan berbagai strategi dalam konsep Kota Spons, termasuk:
– Ruang Terbuka Hijau: Pembangunan taman kota dan atap hijau.
– Infrastruktur Biru: Kolam retensi dan sistem drainase canggih.
Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan yang lebih tahan terhadap banjir dan meningkatkan kualitas hidup penduduk.
Latar Belakang Konsep Sponge City
Konsep Sponge City, pertama kali diperkenalkan oleh arsitek Tiongkok Kongjian Yu pada tahun 2000, bertujuan untuk menyerap, menyimpan, dan mengelola air hujan secara efektif. Di tengah perubahan iklim, konsep ini sangat relevan untuk mengurangi risiko banjir dan kekurangan air bersih.
Strategi Pengembangan IKN sebagai Sponge City
Pembangunan IKN mengadopsi prinsip-prinsip Sponge City melalui:
1. Koridor Hijau dan Biru: Melestarikan keanekaragaman hayati dan memastikan ketersediaan air bersih.
2. Kota Penyerap: Taman kota menyerap limpasan air hujan, sementara koridor hijau dan biru menangkap limpasan kota.
3. Kota Terpadu: Fasilitas perkotaan dirancang untuk mengumpulkan air hujan dan meningkatkan daya serap tanah.
Tantangan Implementasi
Tantangan dalam penerapan konsep ini meliputi:
– Biaya Investasi Tinggi: Investasi awal yang signifikan untuk pembangunan infrastruktur.
– Perencanaan Kompleks: Memerlukan perencanaan jangka panjang yang adaptif terhadap perubahan iklim.
– Kerja Sama Regional: Koordinasi dengan wilayah sekitar seperti Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara serta penyesuaian peraturan tata ruang.
Meskipun menghadapi tantangan, konsep Kota Spons diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk isu urbanisasi dan perubahan iklim di IKN.