AMBONPOS.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan respons terhadap penurunan indeks demokrasi Indonesia selama dua periode kepemimpinannya sejak 2014. Meskipun lembaga internasional seperti Freedom House dan Reporters Without Borders (RSF) mencatat penurunan signifikan dalam kualitas demokrasi dan kebebasan pers, Jokowi menegaskan bahwa pelaksanaan demokrasi di Indonesia tidak mengalami masalah yang serius.
Dalam acara di Stadion Sijalak Harupat, Bandung pada Jumat (19/7), Jokowi menyatakan bahwa setiap hari ia mendengar caci maki dan tidak masalah di-bully. Menurutnya, kritik terhadap pemerintah hampir tiap detik terdengar, namun ia mencontohkan bahwa pelaksanaan pemilu yang masih berlangsung secara langsung adalah bukti bahwa demokrasi di Indonesia masih berjalan baik.
“Demokrasi kita pemilu berjalan dengan baik, pemilu berjalan dengan demokratis, orang mau berserikat, berpendapat, ingin berorganisasi semuanya enggak ada yang dihambat,” kata Jokowi.
Meskipun begitu, data dari lembaga V-Dem menunjukkan bahwa indeks demokrasi Indonesia mengalami penurunan signifikan dari peringkat ke-63 pada 2014 menjadi ke-87 pada saat ini. Permasalahan ini telah menjadi sorotan serius bagi sejumlah NGO, aktivis, dan tokoh masyarakat di Indonesia, yang menyatakan keprihatinan terhadap kondisi demokrasi dan kebebasan di negara ini.